3 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Beserta Bukti Pendukung

Teori Masuknya Islam ke Indonesia - Sejak kapankah Islam mulai ada di Indonesia? Siapakah yang berperan menyebarkan Islam keluar Arab terutama di Indonesia? Lantas bagaimana proses islamisasi di Indonesia? mungkin beberapa pertanyaan itulah yang muncul di pikiran kita, ketika membicarakan tentang asal mula masuknya Islam di Indonesia.


Mengenai bagaimana Islam masuk ke Indonesia belum dapat dipastikan tetapi satu fakta yang tidak dapat terbantahkan bahwa penyebaran Islam ke Indonesia dilakukan dengan jalan damai.  Berbeda dengan penyebaran Islam di Timur Tengah yang sering diwarnai dengan kasus kekerasan yang dilakukan oleh militer serta pendudukan wilayah. 

Penyebaran Islam keluar Arab dipelopori oleh kaum pedagang yang kemudian diperkuat oleh kaum Da’i (sufi). Hal ini dapat terjadi karena pedagang berkaitan dengan profesinya sering melakukan perdagangan dari satu tempat ke yang lainnya. Meskipun menjadi pelopor penyebaran Islam tetapi kaum pedagang tidak bertendensi dalam berdakwah (hanya mengenalkan Islam) dan  hanya bertanggung jawab pada kewajiban profesinya yaitu berdagang. Wajar jika pada nantinya tidak ada prasasti ataupun catatan pribadi yang dibuat untuk mengabadikan peranan kaum pedagang. Peranan penting kaum pedagang tersebut mendapat dukungan dari hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dengan dunia luar.

Sejak zaman kuno,  kepulauan Nusantara (Indonesia) merupakan tempat persilangan jaringan lalu lintas laut yang menghubungkan benua Timur dan benua Barat. Dalam lalu lintas ini pelayaran memegang peranan penting untuk menghubungkan Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian Barat, atau menghubungkan dengan negara-negara lain. Karena sering digunakan untuk perdagangan maka jalur ini lazim dikenal sebagai jalur pedagangan. Jalan itu dari pantai utara Sumatera Utara menyusur pantai timurnya terus ke selatan, ke laut Jawa. Setelah melewati Makassar rute itu ada yang menuju utara (Selat Makassar) ada pula yang terus ke arah timur, Maluku. Dari Pantai Timur Sumatera jalur itu bercabang ke utara, menuju ke Cina.  Jalur dagang tersebut dalam lembaran sejarah kemudian dikenal sebagai jalur sutera (silks road).

Rute Jalan Sutera (Silks Road)
(sumber : wikipedia/org)
Berkembangnya ilmu pengetahuan sistem angin (musim Barat dan musim Timur) di Nusantara berkaitan dengan jalur pelayaran dan perdagangan menjadi faktor penting bagi munculnya kota-kota pelabuhan dan pusat-pusat kerajaan sejak zaman Sriwijaya sampai akhir zaman Majapahit

Kota-kota pelabuhan tersebut dijadikan sebagai tempat singgah, mengambil bekal, dan menumpuk barang. Penyelenggaraan perkapalan dan perdagangan di kota-kota pelabuhan menimbulkan jalur komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horizontal maupun vertikal serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. 
 
Kota-kota Pelabuhan sebagai pusat pemasaran dengan segera menarik interes pedagang dari berbagai kebudayaan untuk mengunjunginya. Sistem keterbukaan wajib untuk diberlakukan agar terjadi saling memahami dan toleransi antar pedagang ke pedagang juga untuk penduduk lokal. Dengan terbukanya kontak dengan dunia luar maka terjadi pula interaksi kebudayaan. 

A.    Teori Masuknya Islam ke Indonesia


Mengenai dari manakah masuknya Islam ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat ahli sejarah Islam yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut: 

1.    Islam di Indonesia berasal dari Mekkah (Teori Mekkah)


Pendapat pertama ini dikemukakan oleh cendekiawan-cendekiawan muslim diantaranya Prof. Hamka. Hamka dan rekan-rekannya berpendapat bahwa Islam sudah datang di Indonesia sejak abad pertama Hijriyah (sekitar abad 7 sampai 8 M) langsung dari Arab dengan bukti pelayaran yang ramai dan bersifat Internasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina (Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Ummayah di Asia Barat. 

    Adanya keaktifan bangsa Indonesia berlayar ke Mekah menjadi sebab-sebabnya raja-raja Samoedra Pasai tidak bergelar Syah tetapi bergelar Malik seperti Al Malikus Saleh. Pemberian gelar Malik kepada raja-raja Samoedra Pasai juga berhubungan dengan Mazhab Safii. Karena umat Islam yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah penganut mazhab Safii dan juga Mazhab Safii merupakan mazhab yang berpengaruh di Mekah, Siria, dan Mesir. 

    Menurut Hamka dengan adanya sebutan Serambi Mekah untuk Aceh semakin memperkuat dugaannya. Gelar Serambi Mekah untuk Aceh menunjukkan jika Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Mekah. Jika datangnya Islam bersasal dari Malabar gelar Serambi Mekah untuk Aceh dinilai kurang pas.

2.    Islam di Indonesia berasal dari Persia dan Gujarat (Teori Gujarat)


Pendapat kedua berasal dari sarjana-sarjana orientalis Belanda yang dipelopori oleh Prof. Snouck Hurgronje. Dalam bukunya “Verspeide Geschriften”, Snouck Hurgronje menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia tidak langsung dari Mekah Arabia tetapi setelah melewati Persia dan Gujarat dengan alasan Gujarat merupakan pelabuhan tempat belabuh baik saudagar-saudagar Islam atau bukan Islam yang kemudian meneruskan pelayarannya ke Indonesia.

Senada dengan Hurgronje, Sukmono dalam bukunya Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 3 berpendapat bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari India. Di India pun Islam datangnya dari Persia. Dengan demikian Islam yang masuk ke Indonesia sudah mengalami perubahan seperlunya. 

Menurut Soekmono, adanya batu nisan pada kuburan-kuburan Islam dalam perjalanan sejarah Indonesia seperti makam Fatimah Binti Maimun (1082 M) di Leran (Gresik) dan makam Malikus Saleh di Samoedra menjadi fakta pendukung argumentasinya. 

bukti pendukung teori gujarat
Makam Fatimah Binti Maimun
(sumber : nu.or.id)

Batu nisan tersebut berasal dari reruntuhan kuil-kuil Hindu di India. Lebih lanjut dapat diketahui dari India bagian manakah Islam di Indonesia. Jirat-jirat yang serupa berasal dari Gujarat dan batu nisan tersebut menjadi barang dagangan yang dibawa pedagang India ke Indonesia. 

3.    Teori Jalan Tengah.


Seorang Sarjana Muslim kontemporer, Taufiq Abdullah mencoba mengkompromikan dua teori sebelumnya. Menurutnya Islam yang datang ke Indonesia memang berasal dari tanah Arabia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau 8 tetapi penganutnya masih sebatas pedagang di Timur Tengah.

Barulah pada abad ke-13 Islam di Indonesia mendapat kekuatan politik dengan ditandai munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, Samoedra Pasai. Menurut Taufiq Abdullah, hal ini terjadi karena jatuhnya Baghdad ibukota Abbasiyah ke tangan Hulagu.  Akibatnya aktifitas perdagangan bergeser dari daratan ke lautan (ke arah Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara). Pelayaran menjadi ramai karena daratan dihancurkan dan dikuasai oleh bangsa Mongol.

 
Cukup sekian yah sobat untuk informasi 3 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Beserta Bukti Pendukung yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya.

Salam Historia !

Sumber Referensi :

Aminuddin Kasdi. 2005. Kepurbakalaan Sunan Giri (Sosok Akulturasi Kebudayaan Indonesia asli, Hindu-Budha dan Islam Abad ke 15-16). Surabaya: Unesa University Press.

Musyrifah Sunanto. 2007. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sartono Kartodirdjo. 1988. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 (Dari Emporium Sampai Imperium Jilid I). Jakarta: Gramedia.

Sukmono. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 3. Yogyakarta: Kanisius.
LihatTutupKomentar