Kronologi dalam sejarah - Masih segar dalam ingatan saya, ledakan bom yang melanda 3 gereja di Surabaya. Bagaimana tidak ingat, salah satu bom yang meledak jaraknya tidak jauh dari rumah tinggal saya dan suaranya sangat jelas terdengar.
Awalnya saya kira itu hanyalah suara ledakan trafo listrik namun tidak lama kemudian tetangga kanan kiri saya berteriak memberitahukan jika telah terjadi ledakan bom bunuh diri. Sontak kabar itu membuat situasi di sekitaran rumah saya menjadi resah dan khawatir.
Hal ini dapat dimaklumi karena peristiwa bom bunuh diri di Surabaya adalah yang pertama kali terjadi dan selama ini Surabaya dikenal sebagai kota yang aman dan tentram.
Peristiwa pengemboman 3 gereja di Surabaya telah berlalu, namun untuk mengungkap dalang dalam aksi bom bunuh diri itu tetap harus dilakukan terutama oleh pihak kepolisian. Salah satu langkah yang dapat ditempu adalah dengan memahami rangkaian peristiwanya dalam urutan waktu. Dalam sejarah dikenal konsep kronologis. Berikut kronologi peristiwa pengeboman 3 gereja di Surabaya yang dilakukan oleh kumparan.com :
Konsep Kronologi dalam Sejarah
Berdasarkan contoh kronologi di atas, dapat kita artikan kronologi sebagai urutan peristiwa sejarah yang disesuaikan dengan waktu terjadinya. Peristiwa itu tidak terjadi dengan sendiri namun melalui tahapan-tahapan peristiwa lainnya.
Kronologi dalam sejarah menempatkan konsep waktu sebagai unsur yang penting. Konsep waktu dalam sejarah sekurang-kurangnya memuat tiga dimensi yakni masa lampau, masa sekarang, masa yang akan datang.
Apabila batasan tiga dimensi itu dihilangkan sebagian atau seluruhnya maka konsep waktu akan tidak memiliki ujung, sehingga pemahaman akan suatu gerak peristiwa sejarah akan sulit diperoleh.
Mengapa Kronologi Diperlukan dalam Sejarah ?
Kronologi dalam sejarah erat kaitannya dengan periodisasi sejarah. Peristiwa sejarah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan bentuknya. Peristiwa sejarah yang telah dikelompokkan perlu diurutkan sesuai waktu terjadinya. Pengurutan peristiwa sesuai dengan waktu terjadinya dimulai dari yang paling awal hingga yang terakhir.
Menurut Alexander D. Xenopol, peristiwa berulang dipelajari oleh Ilmu Pengetahuan Alam (IPA); sedangkan peristiwa berurutan merupakan obyek studi sejarah sebagai ilmu. Dengan demikian peristiwa berurutan merupakan obyek studi sejarah sebagai ilmu, karena sejarah menitikberatkan urutan (succession, chronology) sebagai pokok penelitian.
Tanpa konsep kronologi dalam rangka pengurutan peristiwa maka akan terjadi kerancuan dalam sejarah. Hal terburuk yang dikhawatirkan jika penyusunan peristiwa tanpa memperhatikan kronologi adalah terbaliknya susunan peristiwa, yang dalam sejarah dikenal dengan istilah anakronis.
Saya rasa cukup sekian penjelasan tentang pentingnya kronologi dalam sejarah. Semoga sobat dapat memetik manfaat darinya. Sampai berjumpa lagi di kesempatan berikutnya.
Salam Historia.