Hai teman-teman selamat
datang di blog saya. Ini merupakan coretan pertama saya pada blog ini. Sesuai
judul di atas, coretan pertama saya ini akan mencoba mengajak teman-teman
mengenal apa itu Sejarah.
Sejujurnya masih banyak lagi nasihat tentang Sejarah yang
sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti “Belajarlah dari
Sejarah” atau “Jangan sekali-sekali melupakan Sejarah” (nasihat dari Bapak
Proklamator kita, Ir. Soekarno), namun pada akhirnya saya lebih suka memakai
nasihat “Tak Kenal Sejarah maka Tak Sayang” karena lebih cocok dengan topik
coretan ini.
Sekilas
jika kita mencermati nasihat-nasihat tersebut terasa beban Sejarah sangatlah
besar, seluas pengertian sejarah itu sendiri. Karena sejarah dapat diartikan
dari banyak sudut pandang. Namun, saya awali terlebih dahulu pengertian sejarah
berdasarkan pendapat beberapa ahli sebagai berikut :
· -
Gilbert J. Garraghan dalam bukunya A Guide to Historical Method berpendapat
bahwa sejarah memiliki 3 arti yang saling berkaitan tetapi berbeda konsepnya :
a) Sejarah
sebagai kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
b) Sejarah
sebagai laporan dari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi
c) Sejarah
sebagai proses teknik penyusunan laporan dari a dan b.
·
- Leopold Van Ranke, Sejarah ialah apa
yang sungguh-sungguh terjadi.
·
- R. Moh. Ali, S.S. dalam Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia
mengartikan sejarah sebagai :
a) Keseluruhan
perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, peristiwa, kenyataan-kenyataan yang benar-benar
telah terjadi disekitar kita.
b) Ceritera
tentang perubahan-perubahan itu.
c) Ilmu
yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-terjadi pada masa lampau.
· - Mohammad Hatta, dalam Pengantar ke Jalan Ilmu Pengetahun
mengemukakan bahwa sejarah bukan melahirkan cerita dari kejadian masa lalu,
melainkan memberikan pengertian masa lalu sebagai masalah-masalah.
·
- Menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia,
sejarah berarti :
1. Asal-usul
(keturunan) silsilah
2. Kejadian
dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo;
cerita.
3. Pengetahuan
atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa
lampau.
Dari
bermacam pengertian di atas dapat kita ambil pemahaman yang sama bahwa sejarah
berarti menyangkut tentang peristiwa yang berkaitan dengan hari lampau. Adapun
terdapat dua konsep penting dalam pengertian tersebut yaitu “Peristiwa” dan
Hari Lampau” yang sangat luas pemahamannya sehingga membutuhkan pembatasan yang
jelas. Pembatasan yang paling awal yang perlu dilakukan ialah yang menyangkut
dimensi waktu.
Menurut
Taufik Abdullah dalam Ilmu Sejarah dan
Historiografi (Arah dan Perspektif) Salah satu konsensus dalam ilmu sejarah
berkaitan dengan dimensi waktu dapat diperoleh dengan menentukan sejak kapan
dan sampai kapan peristiwa sejarah itu terjadi, seperti zaman sejarah bermula
ketika bukti-bukti tertulis telah ditemukan, sedangkan yang sebelumnya dianggap
zaman prasejarah. Namun, pembatasan dimensi waktu tersebut dirasa masih terlalu
panjang untuk bisa dikerjakan. Karena itu, Sejarah mengenal juga
penggalan-penggalan atau periode-periode, seperti periode klasik, periode
kolonial, periode kemerdekaan dll.
Kembali
pada pengertian sejarah sebagai peristiwa yang berkaitan dengan hari lampau. Peristiwa
yang seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah? Prof.
A. Daliman, M.Pd dalam Metode Penelitian
Sejarah menjelaskan bahwa Peristiwa atau kejadian alam di masa lampau
seperti proses terjadinya bumi tidak termasuk pengertian sejarah. Umumnya
peristiwa dalam sejarah ialah hal-hal yang menyangkut manusia atau lebih tepat
tindakan dan perilaku manusia.
Peristiwa
tindakan manusia yang terjadi pada masa lampau sangatlah beragam, seperti
pembunuhan yang dilakukan oleh Si A, Pernikahan antara Si B dan C, sehingga
tidak semua peristiwa di masa lampau pada diri masing-masing dianggap sebagai
sejarah. Prof. Aminuddin Kasdi dalam bukunya Memahami Sejarah menjelaskan bahwa peristiwa dalam sejarah haruslah
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.
Peristiwa sejarah itu bersifat unik,
artinya hanya sekali terjadi.
b.
Peristiwa itu merupakan peristiwa
perubahan.
c.
Sebagai proses yang bersifat kausalitas,
bukan sebagai kebetulan (peristiwa yang disengaja)
d.
Memiliki arti penting bagi kehidupan
manusia.
e.
Adanya unsur subyektivitas dalam penilaian
dan penafsiran terhadap fakta yang obyektif.
Coretan
pertama saya pada blog ini cukup sampai disini dulu. Pada kesempatan
selanjutnya akan coba saya singgung hal-hal atau cerita singkat yang berkaitan
dengan Sejarah tentunya. Salam historia. ^_^
Sumber :
Aminuddin Kasdi, 2005,
Memahami Sejarah, Surabaya, Unesa University Press.
Daliman, 2012, Metode
Penelitian Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Ombak.
Taufik Abdullah &
Abdurrachman Surjomihardjo, 1985, Ilmu Sejarah dan Historiografi (Arah dan
Perspektif), Jakarta, PT. Gramedia